nasgormafia.com, Jakarta - Mantan pemain bulu tangkis nasional, Ivana Lie, mengatakan tidak banyak yang bisa dilakukan untuk memperbaiki tim Indonesia menjelang babak final Thomas-Uber di Wuhan, Cina, Mei mendatang. Dengan sisa waktu sekitar dua bulan, menurut Ivana, sebaiknya dilakukan perbaikan individu dan menyatukan visi dan misi tim.
Staf ahli Menteri Pemuda dan Olahraga itu mengungkapkan penampilan masing-masing pemain di babak kualifikasi di Makau pekan lalu biasanya dievaluasi. Hasil evaluasi itu, kata dia, jadi bahan perbaikan bagi pemain. "Evaluasi individu dijadikan bahan perbaikan lebih mendetail," katanya ketika dihubungi Senin malam, 20 Februari 2012.
Pada pertandingan kualifikasi, Ivana menilai Adriyanti Firdasari tidak mudah bisa mendapatkan tiket ke babak final. Mereka akhirnya lolos setelah tertatih-tatih bermain di babak playoff. "Usaha untuk bisa lolos tetap harus diapresiasi," kata juara Asian Games 1982 di nomor ganda campuran saat berpasangan dengan Christian Hadinata ini.
Dengan evaluasi, Firdasari bisa mematangkan permainannya dan pemain muda seperti Lindaweni Fanetri dan Belatrik Manuputy bisa ditingkatkan. "Karena lawan yang akan mereka hadapi lebih berat," kata Ivana yang pernah memperkuat tim Uber Indonesia tiga kali semasa kariernya.
Untuk Taufik Hidayat dan rekan-rekannya, penampilannya lebih baik ketimbang tim putri. Mereka berhasil meraih tiket babak final bukan melalui playoff. Namun kondisi Simon Santoso juga menjadi perhatian khusus karena di pertandingan itu ia mengalami cedera.
Ivana mengatakan, menyatukan visi dan misi tim Thomas dan Uber juga harus dilakukan supaya memiliki keprihatinan dan motivasi lebih keras lagi. Berbagai kegiatan bisa dilakukan, seperti nonton atau jalan bareng. "Ke dalam bisa dilakukan dengan pemberian motivasi dan pencerahan pada mereka sehingga timbul pandangan baru," ujarnya.
RINA WIDIASTUTI