nasgormafia.com, Louisville - Penulis biografi Muhammad Ali, Howard Bingham, tidak setuju jika Ali disebut sebagai “The Greatest Boxer”. Menurut Howard, Ali lebih dari itu karena ia juga aktif di kemanusiaan.
“Dia lebih dari sekadar petinju besar. Dia juga pencinta kemanusiaan,” kata Howard saat ditemui koresponden Tempo, pertengahan Januari lalu.
Howard mengenal Ali sejak Maret 1962 di Los Angeles, California, Amerika Serikat. “Saat menghabiskan waktu selama sembilan hari bersama Ali, mengantarkan ke mana-mana di Los Angeles. Semenjak itu kami berteman hingga saat ini,” kata dia mengingat perkenalannya dengan petinju berjulukan di Mulut Besar itu.
Muhammad Ali, menurut Howard, adalah orang yang setia kawan. Ia sering diajak Ali bepergian ke beberapa tempat dan bertemu dengan banyak orang penting. “Ali selalu ingin membuat orang lain bahagia. Itulah sebabnya ia dicintai banyak orang,” kata fotografer pribadi Ali yang pernah bekerja di media lokal untuk etnis kulit hitam di Amerika Serikat itu.
Ia mengaku sering menyaksikan Ali melakukan tindakan kemanusiaan dan menolong orang dalam kesusahan. Menurut dia, Ali senang bisa menolong orang lain tanpa memandang agama, suku, dan warna kulit. “Kalau ada orang yang mau memberi uang terakhirnya di dompet, itu adalah Muhammad Ali,” ujarnya.
Setelah gantung sarung tinju pada 1981, Ali memusatkan perhatiannya pada upaya menegakkan perdamaian. Saat Perang Teluk I meletus pada 1990, dia terbang ke Irak guna membujuk Presiden Saddam Hussein membebaskan tawanan Amerika Serikat. Situs Ali mencatat dia telah membagikan 232 juta paket makanan di berbagai lokasi kelaparan dunia. Mulai dari tunawisma di New York, Afrika, sampai Kuba yang diembargo oleh Amerika Serikat.
Kedekatan antara Howard dan Ali tampak dalam kontribusi Howard di gedung Muhammad Ali Center yang terletak di jantung kota Louisville, Kentucky, Amerika Serikat. Koleksi fotografi Howard berupa foto-foto Ali dari pertarungan ke pertarungan serta perjalanan kariernya dipasang di Howard Gallery Ali Center. “Itu sumbangan saya pada Ali Center supaya orang tahu siapa Muhammad Ali melalui foto perjalanan hidupnya,” katanya.
RINA WIDIASTUTI | VICTORIA SIDJABAT (LOUISVILLE)