nasgormafia.com, Louisville - Muhammad Ali akan pulang kampung untuk merayakan ulang tahunnya ke-70. Juara tinju kelas berat legendaris itu akan menghadiri pesta ulang tahun pada malam 14 Januari di Muhammad Ali Center di pusat Kota Louisville. Ali sendiri berulang tahun pada 17 Januari.
Pesta itu sekaligus sebagai pengumpulan dana untuk Ali Center, pusat budaya dan pendidikan yang juga memiliki sebuah museum tentang karier panjang Ali sebagai petinju, aktivis sosial, dan kemanusiaan.
Juru bicara Ali Center, Jeanie Kahnke, Sabtu 7 Januari 2012, mengatakan Ali akan dikelilingi oleh teman-teman lama dan orang-orang yang membuat perbedaan dalam hidupnya, termasuk pelatih lamanya Angelo Dundee. Pesta itu akan menampilkan makan malam, hiburan, dan pidato.
Kahnke menggambarkan pesta itu sebagai sebuah retrospektif dan perayaan kehidupan Ali. "Penting bagi siapa pun yang mencapai usia 70 tahun," kata Kahnke. "Tapi untuk suatu ikon global, yang telah benar-benar menyentuh kehidupan jutaan orang, itu peristiwa penting untuk dirayakan.''
Tinggal sedikit tiket tersisa untuk acara senilai US$ 1.000 (Rp 9 juta) per orang itu, katanya.
Kahnke mengatakan bahwa Ali dan istrinya, Lonnie, sangat menantikan perayaan itu. Keluarga Ali memiliki rumah di Louisville, tapi baru-baru ini tinggal di rumah mereka di Arizona. Ali sedang berjuang melawan penyakit Parkinson.
Serangkaian acara komunitas berjudul "Tujuh Hari untuk Tujuh Dekade" akan digelar pada 15-21 Januari di Ali Center. Acara itu menyentuh sisi serius dan menyenangkan dari Ali.
Pada 15 Januari seorang pesulap akan tampil di lobi utama Ali Center, yang merupakan pengakuan akan cinta Ali terhadap trik sulap.
"Kami benar-benar ingin berterima kasih kepada masyarakat yang telah mendukung dan mencintai dan memeluk Ali," kata Kahnke. Pusat ini dibuka pada 2005 dan menarik sekitar 85 ribu pengunjung per tahun.
Ali, yang memulai karier tinju dari amatir di Louisville pada 1950-an, memenangki medali emas tinju pada tahun 1960 di Olimpiade Roma. Dia kemudian menjadi juara dunia kelas berat tiga kali. Dia pertama kali meraih gelar dengan mengalahkan Sonny Liston pada 1964. Gelar Ali kemudian dilucuti pada 1967 karena menolak ikut wajib militer selama Perang Vietnam.
Dia meraih kembali gelarnya pada 1974 ketika mengalahkan George Foreman di Zaire. Gelar terakhir Ali datang pada 1978 ketika ia mengalahkan Leon Spinks. Ali memiliki tiga pertemuan epik melawan saingan utamanya, Joe Frazier.
Ali telah menerima puluhan penghargaan internasional atas upaya kemanusiaannya.
AP | EZ