TEMPO Interaktif, Jakarta - Setelah menjabat dua periode, Jonathan Tahir kembali terpilih sebagai Ketua umum Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI) 2011-2015. Ia meraih suara terbanyak dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa PTMSI di Hotel Merlynn Park, Jakarta, 11-12 Desember 2011.
Tahir terpilih setelah mengalahkan pesaingnya, Eka Wahyu Kasih, dengan perolehan sebanyak 23 suara dari 32 suara seluruh Provinsi. Eka hanya mendapatkan 8 suara dan satu suara dinyatakan abstain.
Seusai terpilih Tahir mengatakan akan memperbaiki konsolidasi dan komunikasi dengan pengurus-pengurus daerah. "Itu evaluasi dari daerah kepada kami. Saya akan meningkatkan itu," katanya.
Tapi, terpilihnya dia mengundang reaksi negatif. Ketua Harian PTMSI DKI Jakarta Arifin Thahir menyatakan bahwa pihaknya kecewa dengan keputusan Munaslub itu.
"Saya kecewa dengan adanya keputusan ini, karena seharusnya pak Taher bisa memberikan kesempatan terhadap orang lain. Dia sudah menduduki jabatan yang sama selama dua periode," kata Arifin di Gedung Kwarnas Pramuka, Senin, 12 Desember 2011. "Seharusnya dia tidak lagi memiliki kesempatan untuk bisa menjabat. Berdasarkan AD/ART hal itu dilarang."
Arifin menyatakan selama masa kepemimpinannya, Tahir tidak mampu menepati janjinya. "Dia menjanjikan untuk memberikan kantor baru pada tahun 2003 tetapi sampat sekarang tidak pernah ditepati," ujarnya.
Sementara itu, sejumlah pengurus provinsi PTMSI berharap Tahir bisa meningkatkan pembinaan terhadap para atlet tenis meja di daerah. "Agar semuanya merata, tidak hanya di dominasi oleh atlet tenis meja dari pulau Jawa saja," kata ketua Bidang pembinaan dan prestasi PTMSI Provinsi Sulawesi Utara, Robby Kandou.
Menurut Robby, pembinaan atlet dengan mengirimkan pelatih profesional ke daerah akan membuat prestasi para atlet lebih merata. "Daerah butuh pelatihan yang berkualitas," katanya. Robby juga meminta agar pembangunan Gedung yang dijanjikan PB segera direalisasikan. "PB katanya akan memberikan dana Rp 500 juta kepada setiap pengurus Provinsi untuk pembangunan gedung."
Menanggapi hal tersebut, Tahir berjanji akan terus meningkatkan pembinaan terhadap para atlet. Meskipun pembinaan atlet merupakan kewajiban dari setiap klub, Tahir mengaku PB PTMSI akan ikut mendorong. "Tentu itu akan ditingkatkan. Pembangunan GOR di Cikupa adalah salah satunya. Pertandingan akan diperbanyak," katanya.
Selain itu, Tahir juga mengatakan saat ini lima atlet putri dan lima atlet putra yang masih remaja telah dikirim oleh pihak swasta untuk berlatih di Cina. "Yang ikut pra Pekan Olahraga Nasional juga sudah dilatih saat ini," katanya.
EZTHER LASTANIA | ANGGA SUKMA WIJAYA