TEMPO Interaktif, Sydney - Petinju muda Indonesia, Daud Jordan, menjadi juara IBO Asia Pasifik setelah mengalahkan petinju Amerika Serikat, Frankie Archuleta, di Australia, Rabu, 30 Desember 2011. Daud berhasil memukul KO lawannya pada ronde ke-4.
Sejak ronde pertama, Daud tampil agresif. Bahkan pukulan hook dan uppercut-nya mampu menggoyahkan pertahanan Frankie. Wasit pun sempat memberikan hitungan kepada Frankie yang berlutut di kanvas pada ronde ke-1.
Memasuki ronde selanjutnya, Cino, begitu Daud disapa, kian trengginas. Pukulan bertubi-tubinya mampu bersarang di kepala Frankie yang berselisih usia 12 tahun lebih tua. Akhirnya, Frankie, 36 tahun, tak berdaya karena diberondong pukulan Daud pada ronde ke-4. Wasit menghentikan pertandingan lantaran Frankie tak melakukan perlawanan sedikit pun.
Daud Jordan memperpanjang rekornya di dunia tinju dengan 28 menang (22 KO) dan dua kali kalah. Salah satu kekalahannya adalah saat melawan the Dragon Chris John pada April 2011 dalam perebutan juara WBA.
Cino adalah petinju yang mengandalkan pukulan keras dan cepat. Gaya bertinjunya fighter alias doyan jual-beli pukulan. Untuk ukuran petarung berbobot 57 kilogram, kakinya tidak lincah. Kekurangan itu ditutupi oleh daya tahan pukul yang mumpuni. Itu sebabnya dia juga dipanggil The Stone atau Si Batu.
RUDY