TEMPO Interaktif, Jakarta - Indonesia berhasil menjadi juara umum SEA Games XXVI 2011 yang digelar di Jakarta dan Palembang. Kesuksesan itu selanjutnya akan coba dipertahankan pada SEA Games 2013 di Myanmar.
Langkah ke arah itu tak akan mudah. Meski juara umum, pada beberapa cabang olahraga olimpiade, Indonesia tampak masih sangat sulit bersaing dengan negara-negara seperti Thailand, Singapura, dan Vietnam.
Koordinator Cabang Olahraga Terukur Satlak Program Indonesia Emas (Prima), Hadi Wiharja, mengakui persaingan Indonesia dengan ketiga negara ini masih cukup sengit di cabang-cabang seperti atletik, renang, menembak, bulutangkis, serta akuatik. "Kita harus akui kita banyak tertinggal dari Thailand, tetapi apa yang sudah dicapai tahun ini merupakan hasil yang sangat bagus," katanya.
Indonesia mulai unjuk kekuatan di dua cabang olahraga olimpik atletik dan renang. Di cabang olahraga atletik Indonesia bisa merangsek ke peringkat dua klasemen akhir dengan perolehan 13 emas, 12 perak, dan 11 perunggu. Indonesia hampir melampaui perolehan medali sang juara umum, Thailand dengan 14 emas, 8 perak, 10 perunggu.
Di cabang olahraga akuatik, Indonesia juga sudah mulai bersaing di disiplin renang. Indonesia duduk di peringkat ke-3 dengan 6 emas, 8 perak, 10 perunggu. Sayangnya, Singapura masuk sangat mendominasi dengan meraup hampir separuh medali yang diperebutkan. Negara ini membawa pulang 17 dari 38 medali emas yang diperebutkan. "Setidaknya renang sudah bisa memenuhi target yang sudah ditentukan, tidak meleset," kata Hadi.
Indonesia sejak hari pertama pelaksanaan SEA Games langsung melesat ke puncak klasemen umum dibantu dengan kehadiran cabang-cabang olahraga yang baru saja dipertandingkan. Sebut saja sepatu roda (dengan 12 emas), paragliding (11 emas), panjat dinding (9 emas), kempo (8 emas), soft tennis (7 emas), ski air (4 emas), dan brigde (4 emas). Dari total 182 medali emas yang diperoleh, hampir 60 emas diperolehan dari cabang-cabang tersebut.
Berbeda sekali dengan Thailand yang memang berjaya di cabang-cabang olahraga Olimpiade. Dari total 108 emas, atletik memberi kontribusi 14 emas, angkat besi dengan 9 emas, renang 8 emas, taekwondo 7 emas, tinju 7 emas, dan kano 5 emas.
Hadi menyatakan sebetulnya Indonesia tidak perlu takut dengan persaingan karena tanpa cabang olahraga tambahan itu, Indonesia tetap bisa menjadi juara umum tahun ini. "Namun memang cabang-cabang itu dimasukkan agar kita langsung bisa melesat jauh," katanya.
Oleh karena itu, untuk selanjutnya Indonesia diharapkan bisa mempertahankan keperkasaan. "Sudah ada tiket olimpiade yang kita dapatkan, selain itu kita juga harus mulai fokus untuk persiapan SEA Games selanjutnya di Myanmar dua tahun lagi," katanya.
Tiket olimpiade yang sudah berada dalam genggaman antara lain angkat besi (5 atlet), renang (4 atlet), dan angkat besi (1 atlet). "Kita berharap cabang atletik dan lainnya bisa mengejar limit sampai dengan Juni nanti sehingga akan semakin banyak atlet kita yang ikut Olimpiade 2012," kata Hadi.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pemusatan latihan untuk SEA Games Myanmar bisa dimulai berbarengan dengan persiapan Olimpiade London 2012. "Bulan Januari tahun depan harusnya sudah mulai lagi pelatnasnya," ujarnya.
EZTHER LASTANIA