TEMPO Interaktif,Palembang - Triyaningsih dan I Gede Siman Sudartawa menyumbangkan emas ketiga untuk Indonesia di SEA Games XXVI kemarin. Triyaningsih meraihnya dari nomor lari maraton putri, sedangkan Siman menjadi yang tercepat di nomor renang 50 meter gaya punggung putra.
Triyaningsih berhasil merebut emas ketiganya hanya setelah lebih dulu memenangi peperangan melawan rasa sakit di kakinya. Kaki gadis mungil itu--tingginya cuma 146 sentimeter dengan berat 37 kilogram--melepuh setelah menjuarai nomor lari jarak jauh 10 ribu meter pada Selasa lalu. "Jangan bilang-bilang kakiku sakit, ya, nanti tak boleh tanding," katanya kepada wartawan.
Ia masih trauma oleh kejadian pada SEA Games 2007 dan 2009. Ketika itu faktor kesehatan dan mepetnya jadwal membuat ia tak bisa tampil di nomor maraton. Karena itu, dalam kedua SEA Games tersebut ia hanya bisa membawa pulang dua emas, di nomor 5.000 dan 10 ribu meter.
Obsesinya untuk merebut tiga emas akhirnya kesampaian di Palembang. Dalam lomba maraton menyusuri Jalan Gubernur A. Bastari, Jakabaring, ia tetap berusaha tampil maksimal. Ia pun mampu finis terdepan dengan catatan waktu 2 jam 45 menit 35 detik, mengungguli pelari Myanmar, San Ni Lar, dan pelari Vietnam, Bham Thi Binh.
Namun cedera di kaki kanannya itu membuat ia gagal mematahkan rekor sang kakak, Ruwiyati. Kakak sulungnya itu masih menjadi pemegang rekor SEA Games dengan catatan waktu 2 jam 34 menit 29 detik, yang dicetak pada 1995. Akibat cedera itu pula Triyaningsih harus dibawa pulang dengan ambulans setelah mencapai garis finis, dan kaki kanannya dibalut perban. Saat pengalungan medali, ia diwakili pelari lainnya, Rini Budiarti.
Dengan tiga emas di tangan, atlet 24 tahun itu berhak atas bonus Rp 600 juta dari pemerintah. "Bonus itu untuk orang tua," katanya.
Pencapaian istimewa Triyaningsih dari cabang atletik itu diikuti oleh Siman di cabang renang. Atlet berusia 17 tahun itu meraih emas ketiganya dari nomor gaya punggung 50 meter putra.
Dalam lomba di Aquatic Centre Jakabaring, Palembang, Siman finis dengan waktu 25,62 detik, mengungguli perenang Indonesia lainnya, Glenn Victor Sutanto, dan perenang Singapura, Quah Zheng Wen. "Saya senang sekali, tidak pernah terpikirkan sama sekali bisa menjadi seperti ini," katanya.
Sebelumnya, Siman sudah meraih emas dari nomor 100 meter dan 200 meter gaya punggung. Catatan waktunya di nomor 100 meter, 55,59 detik, bahkan mengantar dia memecahkan rekor SEA Games yang ditorehkan perenang Malaysia, Lim Keng Liat, pada 1991.
Pelatih tim renang Indonesia, Albert Sutanto, menyebut prestasi Siman itu merupakan kejutan, terutama karena ini menjadi SEA Games pertamanya. "Kita sama bangga. Secara mental, ia bagus, juga disiplin dalam berlatih," katanya.
Hari ini Siman akan berusaha merebut emas keempatnya di nomor 4 x 100 meter gaya ganti putra. Ia akan berjuang bersama Glenn Victor, Triadi Fauzi, dan Indra Gunawan.
EZTHER LASTANIA