TEMPO Interaktif, Penggemar adu jotos telah kehilangan salah satu legenda tinju dunia setelah Joe Frazier mengembuskan napas terakhirnya di rumah sakit di Amerika Serikat, Senin, 7 November 2011, waktu setempat.
Juara dunia tinju kelas berat itu, menurut laporan media di Amerika Serikat, meninggal dunia dalam usia 67 tahun setelah berjuang keras melawan kanker hati yang diidapnya.
Sebelum terjun ke dunia tinju profesional, Frazier adalah pemegang medali emas tinju kelas berat untuk Amerika Serikat pada Olimpiade 1964 dan pemegang gelar tinju profesional dunia kelas berat pada 1970 hingga 1973.
Frazier meninggal dunia di rumah sakit Philadelphia setelah selama sebulan berjuang melawan kanker hati. Mohammad Ali, seteru sekaligus karibnya, senantiasa berdoa kepada Tuhan untuk lawan tandingnya itu di kala sakit agar diberi kesembuhan.
Di ring tinju keduanya boleh baku hantam, adu jotos semaunya, bahkan bila perlu jual-beli pukulan hingga salah satunya terjengkang mencium kanvas. Muhammad Ali dan Joe Frazier adalah legenda tinju dunia yang sangat menarik disaksikan bila keduanya baku pukul di atas ring.
"Berita yang saya terima, Joe menderita sakit berat," ujar Ali dalam sebuah pernyataan kepada CBS. "Joe adalah seorang petinju dan seorang juara, Saya berdoa agar dia sanggup menghadapinya," kata petinju berusia 69 tahun itu mengenai sahabatnya saat masih dirawat di rumah sakit.
Frazier bersama keluarganya saban hari selalu berdoa demi kesehatannya. "Dia memiliki banyak sahabat, salah satunya saya," kata Ali. Kini Ali dan para penggemar tinju telah kehilangan salah seorang petinju terbaik dunia.
REUTERS | PEOPLE | CA
