TEMPO Interaktif,Subang- Berawal dari prestasi olah raga pencak silat Tajimalela, Sandi Suhendar, 14 tahun, siswa kelas VIII SMPN 2 Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, terpilih menjadi nominator pembawa obor Olimpiade London 2012.
Meski dikategorikan datang dari keluarga miskin, putera pasangan Soleh dan Yayah, Sandi tetap percaya diri. Ia terus mengasah kelihaiannya bermain silat Tajimalela, seni tradisonal silat khas Jawa Barat yang kesohor itu yang digelutinya sejak di bangku sekolah dasar.
Tajimalela pula yang melambungkan namanya menjadi juara III bela diri pencak silat antarpelajar SLTP tingkat Jawa Barat. Kepiawaiannya tersebut membuat ngiler British Council dari Inggris. Lalu "meminangnya" menjadi salah satu nominator pembawa obor pesta olah raga sejagat. "Saya belajar silat Tajimalela karena terinspirasi oleh pesilat-pesilat," kata Sandi. Makanya ia berlatih keras agar bisa mewarisi predikat "Jawara" pencak silat Tajimalela yang disandang kakenya.
Tapi, katanya, predikat jawara yang ingin dia sandang sebagai perwujudan dari prestasinya untuk kemudian menyandang juara. "Alhamdulillah, sudah kesampaian," tutur ana lugu itu. Ia pun kini didapuk menjadi pelatih seni bela diri pencak silat yang menjadi pelajaran ekstrakurikuler di sekolahnya.
Hatinya makin berbunga-bunga ketika diberitahu pihak sekolah bahwa dirinya juga terpilih menjadi nominator pembawa obor Olympiade London. "Saya minta doanya, mudah-mudahan benar-benar terpilih jadi pembawa obor olympiade," imbuh Sandi.
"Sandi terpilih menjadi nominator setelah pihak British Council mendatangi sekolah kami dan melakukan penilaian langsung kepada Sandi yang kami tunjuk sebagai duta sekolah," kata Triswati, Kepala SMPN 2 Jalan Cagak.
Menurut dia, sebelum ada penilaian nominator pembawa obor olympiade, sekolahnya terpilih menjadi salah satu dari 30 sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang menjadi bagian proyek British Council dalam pencarian minat dan bakat olahraga di sekolah untuk diseleksi menjadi pembawa obor itu.
"Saya bahkan dites dan diberikan pelatihan untuk menjalani program British Council tersebut," tutur Triswati. Ia mengaku sangat bangga, Sandi anak didiknya yang dikenalnya sebagai anak yang baik dan pintar sehingga kemudian digelari Young Leader oleh British Council, menjadi nominator pembawa obor olimpiade satu-satunya asal Jawa Barat.
"Kami berharap, misi yang dioemban Sandi menjadi kenyataan," ucap Triswati. Maka, ia pun, kini, memanggil guru silat Tajimalela secara khusus untuk menggembleng kepiawaiannya bermain silat. "Kan segalanya harus dipersiapkan secara serius, sehingga kalau lolos, Sandi benar-benar sudah siap," pungkasnya.
NANANG SUTISNA