nasgormafia.com, Jakarta - Indra Widjaja ditunjuk sebagai pelatih kepala sektor tunggal putri Pelatnas Bulu Tangkis PBSI mulai 1 Maret. Ia antusias menyambut kepercayaan itu dan sudah menyiapkan progam untuk anak asuhnya.
Indra nantinya akan menangani atlet tunggal putri pelatnas, termasuk Gregoria Mariska Tanjung, Putri Kusuma Wardani, Aisyah Salsabila Putri, Komang Ayu, dan Bilqis Prasista. Tugasnya tak mudah mengingat, dari segi prestasi dan peringkat, sektor ini termasuk yang paling tertinggal dibandingkan yang lain.
Indra, kelahiran Cirebon, 16 Maret 1974 itu, sudah menyipakan sejumlah program untuk anak asuhnya. Untuk Gregoria, ia akan berusaha menempa konsistensi dan tingkat kepercayaan diri yang sudah dia miliki agar lebih matang untuk bermain di level atas.
"Untuk yang lainnya, Putri, Komang, Bilqis dan lain-lain saatnya untuk mengejar ketertinggalan dan menaikkan peringkat. Ini menjadi tugas saya dan 'coach' Herli, bersama dengan Rionny sebagai satu tim," kata Indra Widjaja, lewat rilis PBSI, Rabu.
Dalam ranking dunia, pemain tunggal putri Indonesia yang menempati posisi tertinggi adalah Gregoria, yakni urutan 14. Di bawahnya ada Putri KW (40), Komang Ayu (53), Ester Nurumi (69).
Indra menggantikan posisi Rionny Mainaky yang juga menjabat Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI. Ia akan dibantu asisten Herli Djaenudin.
Indra bangga bisa berkontribusi buat bulu tangkis dengan menjadi pelatih pelatnas.
"Saya berterima kasih untuk PBSI yang mempercayakan saya untuk menjadi pelatih kepala sektor tunggal putri. Suatu kebanggaan bisa berkontribusi untuk bulu tangkis Indonesia. Bergabung di pelatnas juga menjadi mimpi saya selama ini," kata Indra.
"Pastinya tantangan besar, kita tahu tunggal putri Indonesia masih banyak yang harus dibenahi. Semoga dengan pengalaman saya melatih di luar bisa dibawa ke sini untuk membangkitkan kembali sektor tunggal putri sesuai yang kita semua harapkan," ungkap Indra.
Ia mengaku senang bisa bergabung dengan Pelatnas Cipayung, karena akhirnya bisa membagikan pengalaman dan ilmunya kepada penerus bulu tangkis di Tanah Air.
"Saya bisa membagi ilmu ke orang luar, tapi kenapa saya tidak berbagi untuk negara saya sendiri. Jadi senang bisa bergabung di sini," kata mantan atlet penghuni Pelatnas PBSI periode 1992-2000 itu.
Pilihan Editor: Kata Shin Tae-yong Setelah Timnas U-20 Indonesia Kalah dari Irak