nasgormafia.com, Jakarta - Liga Primer Inggris mendakwa Manchester City melanggar financial fair play. Klub yang dimiliki Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan itu dituduh gagal memberikan catatan keuangan yang akurat sejak musim 2009-2010. Penyelidikan dilakukan mulai Desember 2018 setelah media asal Jerman, Der Spiegel, mempublikasikan dalam Fooball Leaks.
Manchester City bukan klub sepak bola pertama yang terancam mendapatkan sanksi akibat pelanggaran financial fair play. Dalam dua dekade belakangan, sejumlah klub di Eropa tercatat pernah melanggar financial fair play. Selain klub Inggris tersebut, berikut adalah sederet klub sepak bola yang pernah terjerat masalah financial fair play.
1. Malaga
Malaga pernah mendapatkan sanksi tidak boleh ikut di kompetisi Eropa pada musim 2013-2014 silam. Sanksi tersebut dijatuhkan karena mereka gagal membayar gaji para pemain.
Meski sempat mengejutkan jagad sepak bola karena berhasil lolos ke Liga Champions musim 2011-2012, pelanggaran Malaga terungkap berkat bersuaranya pemain macam Ruud van Nistelrooy dan Santi Cazorla.
Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) pun menolak banding dari Malaga atas hukuman dari UEFA. Saat ini, Malaga harus terdampar di Segunda Division dan berada di papan bawah.
2. Zenit St. Petersburg
Klub ini pernah mendapatkan hukuman akibat melanggar financial fair play pada 2014 silam. Selain Zenit, klub lain yang mendapatkan sanksi adalah Anzhi Makhachala, Rubin Kazan, dan Zenit.
Semua klub tersebut mendapatkan denda dan pembatasan pengeluaran pada bursa transfer. Zenit mendapatkan hukuman paling berat di antara ketiganya, yakni didenda sebesar 12 juta euro atau sekitar Rp195,1 miliar.
3. Paris Saint Germain
Klub kaya asal Paris ini pernah mendapatkan hukuman akibat melanggar aturan financial fair play. Mereka dianggap melakukan penggelembungan keuntungan lewat kerja sama bersifat sponsor dengan otoritas pariwisata asal Qatar. PSG mendapatkan hukuman denda sebesar 60 juta euro atau sekitar Rp 975,5 miliar, namun 40 juta-nya ditangguhkan.
4. AC Milan
AC Milan sempat dilarang mentas di kompetisi Liga Europa musim 2019-2020 lalu karena kasus finansial yang mereka derita selama 2015-2017. AC Milan kena hukuman dua musim tidak boleh ikut di kompetisi Eropa akibat kasus finansial ini. Namun, banding yang mereka ajukan berhasil, sehingga mereka hanya mendapat larangan bermain selama satu musim saja.
5. Juventus
Tak hanya AC Milan, Juventus baru-baru ini mendapatkan hukuman pengurangan 15 poin di klasemen sementara musim 2022-2023. Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) memberi hukuman dengan tuduhan penggelembungan nilai transfer pemain. Tak hanya itu, kabar terbaru menyebut kalau FIGC berencana menambahkan hukuman tambahan.
FIGC tengah mempersiapkan tuduhan baru yang berpotensi membuat Juventus bisa menerima tambahan penalti setidaknya 20 poin lagi. Corriere dello Sport menyebutkan jika jaksa dari FIGC telah menemukan adanya kemungkinan Si Nyonya Tua tidak transparan dalam pengeluaran mereka selama masa pandemi Covid-19.
6. Manchester City
Klub asal Manchester ini didakwa melakukan lebih dari 100 dugaan pelanggaran aturan keuangan dalam rentang musim 2009-2010 hingga 2017-2018. Imbasnya, The Citizens bisa terkena bebagai sanksi mulai dari denda, pengurangan poin, hingga dikeluarkan dari Liga Inggris.
Tak hanya itu, Manchester City terancam sanksi pencopotan gelar yang mereka raih pada periode 2009-2018. Dalam kurun waktu tersebut, Manchester City meraih 3 gelar Liga Inggris, 1 Piala FA, dan 2 Piala Liga Inggris.
HAN REVANDA PUTRA
Pilihan editor: Manchester City Diduga Melanggar Financial Fair Play, Ini Penjelasannya