nasgormafia.com, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menghadapi dilema setelah laga final Euro 2020 terancam dipindah dari London ke Budapest, Hungaria. Ia berencana mengajak UEFA berdiskusi untuk menyiapkan segala kemungkinan akomodasi yang diperlukan agar partai final tetap berlangsung di Stadion Wembley.
Media Inggris Daily Mail menyebutkan bahwa UEFA meminta pemerintah Inggris memberlakukan pelonggaran protokol kesehatan Covid-19 untuk sekitar 2500 tamu VIP pada partai final tersebut. Padahal, pemerintah Inggris saat ini mengharuskan setiap orang yang datang dari negara berstatus merah dan kuning dalam daftar perjalanan mereka untuk melakukan isolasi mandiri selama 10 hari.
UEFA meminta Inggris memberikan pengecualian terhadap para tamu VIP mereka yang termasuk di dalamnya adalah pejabat mereka, politisi dan perwakilan dari sponsor. Jika menolak, Badan Sepak Bola Eropa itu mengancam akan memindahkan tuan rumah partai final Piala Eropa 2020 tersebut.
Nemun, Johnson menegaskan bahwa kesehatan masyarakat Inggris tetap menjadi prioritasnya. “Kami akan melakukan apa yang harus kami lakukan untuk menjaga negara aman dari Covid-19, itu jelas akan menjadi prioritas kami," kata Boris dikutip dari Metro.
Ia melanjutkan, "Kami akan berbicara dengan UEFA tentang apa yang mereka inginkan dan melihat apakah kami dapat membuat beberapa akomodasi yang masuk akal, tapi prioritasnya jelas harus kesehatan masyarakat."
Seorang sumber pemerintah mengatakan kepada Sky News, “Kami mencari kompromi yang masuk akal untuk tamu VIP, melihat dari mana mereka berasal, dan mitigasi apa yang dapat dilakukan di hotel turnamen. Tetapi, perjalanan para penggemar jauh lebih menantang, dan akan dilakukan di negara mana pun."
“Kami memahami bahwa penyelenggara Euro 2020 memiliki mitra dan bagian dari peran mitra dan tuan rumah itu adalah memaksimalkan kehadiran, tetapi kami tidak akan melakukan apa pun untuk membahayakan kesehatan masyarakat,” kata sumber tersebut.
Baca juga : Final Euro 2020 Terancam Dipindah dari London ke Budapest