Markis Kido dan Cerita Soal Firasat Kemenangan di Olimpiade 2008

Reporter

Hendra Setiawan (kanan) dan Markis Kido. ANTARA/Andika Wahyu
Hendra Setiawan (kanan) dan Markis Kido. ANTARA/Andika Wahyu

nasgormafia.com, Jakarta - Rasa bangga menyelimuti hati pasangan pebulu tangkis Markis Kido dan Hendra Setiawan pada Agustus 2008. Pasangan ganda bulu tangkis itu telah mengharumkan nama bangsa dengan membawa pulang medali emas di ajang Olimpiade Beijing tepat sehari sebelum peringatan kemerdekaan Republik Indonesia. Sebuah kado peringatan kemerdekaan yang manis.

Kala itu, Hendra dan Kido memang tidak terlalu terkejut dengan kemenangannya. Jauh sebelum berangkat, keduanya telah berlatih keras dan memasang target emas. "Saya yakin akan menang," kata Hendra, yang saat itu berusia 24 tahun, dikutip dari Majalah Tempo, edisi 25 Agustus 2008. Wajar saja, bersama Kido, Hendra baru menyabet gelar juara dunia pada pertandingan bulu tangkis di Malaysia pada 2007.

Keyakinan itu digenapi firasat Kido. Sama-sama berusia 24 tahun saat itu, Kido mengaku dihampiri firasat kemenangan yang cukup kuat. "Lima kali berturut-turut saya didatangi almarhum Ayah dallam mimpi," kata laki-laki kelahiran Jakarta, 11 Agustus 1984 itu. Sang ayah, Djumharbey Anwar, yang meninggal pada usia 65 tahun, pernah menyatakan niat ingin menyaksikan Kido bertanding di ajang Olimpade.

Pasangan pebulutangkis ganda putra Indonesia Hendra Setiawan (kanan) dan Markis Kido menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya di Tianhe Gymnasium, Guangzhou, China, Sabtu malam (20/11). FOTO ANTARA/Andika Wahyu

Djumharbey dikenal sebagai pendukung utama karier olahraga putra-putrinya. Dua saudara Kido, yakni Pia Zebadiah dan Bona Septano, juga menjadi atlet bulu tangkis nasional. "Seolah-olah ayah jadi suporter pada pertandingan itu. Saya jadi bersemangat," ujar Kido.

Di lapangan, Hendra dan Kido bermain amat kompak. Tak hanya irama permainan badminton, keduanya telah memahami sifat masing-masing. "Biasanya kalau Kido emosional, saya yang menenangkan," kata Hendra, yang berpasangan dengan Kido sejak 2003.

Di partai final Olimpiade Beijing pada 16 Agustus 2008 itu, Markis Kido / Hendra Setiawan berhasil menaklukkan pasangan Cina, Cai Yun / Fu Haifeng melalui pertarungan sengit 3 set. Bermain di tengah gemuruh suporter tuan rumah, keduanya berhasil menang dengan skor 12-21, 21-11, 21-16.

Ganda putra Indonesia Hendra Setiawan (kiri) disaksikan pasangannya Markis Kido, mengembalikan kok ke arah pasangan Singapura Hendra Wijaya dan Hee Yong Kai Terry pada Axiata Cup di Britama Sport Mall, Jakarta, 1 Desember 2014. Ganda putra Indonesia menang 21-19, 21-10. ANTARA/Wahyu Putro A

Pada Senin, 14 Juni 2021, Markis Kido berpulang menyusul ayahnya, Djumharbey Anwar. Ia terjatuh setelah diduga mengalami serangan jantung saat bermain bulu tangkis bersama para koleganya. Mendengar kabar itu pun, Hendra Setiawan, mengaku sangat terpukul karena kehilangan salah satu rekan terbaiknya di arena badminton. "Ikut berduka cita yang sangat mendalam buat salah satu partner terbaik saya dalam suka maupun duka."

"Dia salah satu pemain yang luar biasa dan sangat bertalenta. Saya ingin mengucapkan banyak terimakasih karena sudah menjadi partner yang sangat baik buat saya dalam waktu menang ataupun kalah. Terimakasih sudah berpartner mulai dari nol dan berjuang bersama selama 14 tahun. Terima kasih Kido dan selamat jalan," kata Hendra Setiawan melalui akun Instagramnya.

Baca juga : Markis Kido Meninggal, Hendra Setiawan Kehilangan Rekan Terbaik








Top 3 Sport: Kata Pakar soal Timnas Israel di Piala Dunia U-20, Rekap Swiss Open 2023, Undian Piala Sudirman

11 jam lalu

Massa aksi yang tergabung dalam PA 212 membawa poster saat menggelar aksi di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Senin, 20 Maret 2023. Aksi tersebut digelar sebagai bentuk penolakan mereka terhadap ikutnya Israel dalam ajang Piala Dunia U-20 yang bakal digelar di Indonesia Mei 2023.  TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Top 3 Sport: Kata Pakar soal Timnas Israel di Piala Dunia U-20, Rekap Swiss Open 2023, Undian Piala Sudirman

Berita terpopuler dari dunia olahraga masih berkisar pada penolakan terhadap timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023. Sisanya dari dunia bulu tangkis,


Rekap Hasil Final Swiss Open 2023: Jepang Jadi Juara Umum, Raih Dua Gelar

18 jam lalu

Juara dan Runner-up Ganda Putri Swiss Open 2023. Instagram/Yonex Swiss Open
Rekap Hasil Final Swiss Open 2023: Jepang Jadi Juara Umum, Raih Dua Gelar

Cina membawa pulang satu gelar dari Swiss Open 2023 dari ganda campuran Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin.


Jafar / Aisyah Juara Turnamen Bulu Tangkis Vietnam International Challenge 2023

20 jam lalu

Ganda campuran Jafar Hidayatullah / Aisyah Salsabila Putri Pranata menjuarai Vietnam International Challenge 2023 usai mengalahkan wakil Thailand Tanupat Viriyangkura/Ornicha Jongsathapornparn dengan skor 19-21, 21-14, 22-20 di Ha Noi, Vietnam, Minggu, 26 Marer 2023. (ANTARA/PBSI)
Jafar / Aisyah Juara Turnamen Bulu Tangkis Vietnam International Challenge 2023

Indonesia meraih satu gelar juara dalam turnamen bulu tangkis Vietnam International Challenge 2023 melalui Jafar Hidayatullah/Aisyah Salsabila.


Banyak Pemain Cedera di Swiss Open 2023, Kabid Binpres PP PBSI Akan Cari Akar Masalahnya

1 hari lalu

Gregoria Mariska Tunjung. Dok. PBSI
Banyak Pemain Cedera di Swiss Open 2023, Kabid Binpres PP PBSI Akan Cari Akar Masalahnya

Kabid Binpres PP PBSI Rionny Mainaky mempertanyakan penyebab banyak pemain tim bulu tangkis Indonesia yang cedera di Swiss Open 2023.


Tak Ada Wakil Indonesia Tembus Final Swiss Open 2023, Ini Kata Rionny Mainaky

1 hari lalu

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky. Humas PBSI
Tak Ada Wakil Indonesia Tembus Final Swiss Open 2023, Ini Kata Rionny Mainaky

Dua wakil Indonesia yang berhasil menembus semifinal Swiss Open 2023, Gregoria Mariska Tunjung, dan Apriyani / Fadia gagal lolos ke final.


Siti Fadia Ingin Apriyani Rahayu Fokus Pemulihan Cedera sebelum Kualifikasi Ompiade 2024

1 hari lalu

Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti
Siti Fadia Ingin Apriyani Rahayu Fokus Pemulihan Cedera sebelum Kualifikasi Ompiade 2024

Siti Fadia Silva Ramadhanti menginginkan pasangannya, Apriyani Rahayu, untuk fokus memulihkan cedera bahu kanan setelah mundur dari Swiss Open 2023.


Gagal ke Final Swiss Open 2023, Gregoria Mariska Tunjung Akui Tak Bisa Lepas dari Tekanan Lawan

1 hari lalu

Gregoria Mariska Tunjung di All England 2023. Doc. PBSI.
Gagal ke Final Swiss Open 2023, Gregoria Mariska Tunjung Akui Tak Bisa Lepas dari Tekanan Lawan

Gregoria Mariska Tunjung kalah melawan wakil Thailand unggulan keenam, Pornpawee Chochuwong, di semifinal Swiss Open 2023, setelah bermain tiga game.


Mundur di Semifinal Swiss Open 2023, Apriyani Rahayu Ungkap Kondisi Cedera Bahunya

1 hari lalu

Ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Dok: Tim Media PBSI.
Mundur di Semifinal Swiss Open 2023, Apriyani Rahayu Ungkap Kondisi Cedera Bahunya

Apriyani Rahayu mengatakan masalah bahu, yang membuat dia dan Siti Fadia terhenti di semifinal Swiss Open 2023,sudah terasa sejak babak awal.


Rekap Hasil Swiss Open 2023: Indonesia Gagal Tempat Wakil di Final, Gregoria dan Apriyani / Fadia Kandas

1 hari lalu

Gregoria Mariska Tunjung. ANTARA/Sigid Kurniawan
Rekap Hasil Swiss Open 2023: Indonesia Gagal Tempat Wakil di Final, Gregoria dan Apriyani / Fadia Kandas

Indonesia gagal menempatkan wakil di babak final turnamen Swiss Open 2023 setelah dua wakil yang tampil sama-sama kandas di semifinal.


Hasil Swiss Open 2023: Cedera, Apriyani / Fadia Mundur Saat Berlaga di Semifinal

1 hari lalu

Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti
Hasil Swiss Open 2023: Cedera, Apriyani / Fadia Mundur Saat Berlaga di Semifinal

Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu / Siti Fadia Silva Ramadhanti, gagal melewati babak semifinal Swiss Open 2023 karena cedera.