nasgormafia.com, Jakarta - Satria Muda Pertamina Jakarta menegaskan misi mereka untuk menuntaskan pekerjaan di game kedua final basket IBL 2021 pada Jumat, 4 Juni 2021. Satria Muda memasuki game kedua dengan keunggulan 1-0 atas Pelita Jaya Bakrie Jakarta seusai memetik kemenangan 70-50 dalam gim pertama di Mahaka Square Arena, Jakarta, Kamis kemarin.
Jika menang di game kedua, Satria Muda akan mengangkat trofi ke-10 mereka sejak liga bola basket memasuki era profesional pada 2003. "Kemenangan kemarin sangat penting, sekarang kami unggul 1-0 dan satu langkah lebih dekat untuk menjadi juara, satu kemenangan lagi kami juara. Saya sudah bilang ke pemain untuk menuntaskan pekerjaan besok," kata pelatih kepala Satria Muda Milos Pejic.
Kapten Satria Muda Pertamina Jakarta Arki Dikania Wisnu mengaku sudah berpesan kepada rekan-rekannya untuk tidak cepat puas dengan kemenangan di game pertama. "Kami bisa ambil gim pertama itu penting banget, tapi ini semua belum selesai, kami enggak boleh puas dan harus bisa pakai momentum ini buat menyelesaikan pekerjaan dengan segera," katanya.
Ia melanjutkan, "Saya sudah bilang ke teman-teman, ada satu game lagi, segalanya masih mungkin, tapi yang terpenting bagi kami adalah mengikuti instruksi pelatih dan fokus saja menghadapi game hari ini."
Di sisi lain, Pelita Jaya Bakrie Jakarta bertekad meraih kemenangan di game kedua. Mereka ingin memaksa rangkaian final IBL 2021 dimainkan dalam tiga game. Kekalahan atas Satria Muda memupus ambisi awal Pelita Jaya untuk menjadi juara dua game langsung.
Dengan demikian, Pelita Jaya akan menghadapi game kedua dengan beban wajib menang. "Di Pelita Jaya ini tidak pernah ada istilah ragu-ragu, kami akan selalu berusaha, termasuk memaksa final menjadi tiga game," kata pelatih kepala Pelita Jaya Octaviarro Tamtelahitu.
Ocky, sapaan akrabnya, mengatakan timnya banyak memetik pelajaran berharga dari Satria Muda di game pertama terutama dalam departemen pertahanan. Ia yakin timnya akan memperbaiki kesalahan di pertandingan hari ini. "Pada dasarnya zone defense maupun man-to-man supaya mereka tidak mudah menerobos pertahanan kami, makanya terus berubah-ubah sepanjang laga untuk mengadaptasi keadaan," kata Ocky.
Sepanjang game pertama, Pelita Jaya kerap bergonta ganti pola pertahanan dengan menerapkan zone defense maupun man-to-man. Sayangnya itu belum cukup menghentikan Satria Muda yang bisa meraih 28 poin di paint area atau hanya empat poin lebih sedikit dibandingkan Pelita Jaya.
Ocky mengakui masalah terbesar Pelita Jaya adalah eksekusi akhir yang tidak sempurna dari strategi yang ingin diterapkannya. Alih-aling mengembangkan permainan cepat, ia malah melihat pemainnya terburu-buru. "Tiap game ada baik buruknya, kami memang terlihat terburu-buru, serangan cepat akan bagus ketika jadi poin, tapi karena tidak jadi terlihat terburu-buru," katanya.
Baca juga : Final Basket IBL Game 1, Satria Muda Pertamina Menang 70-50 atas Pelita Jaya