nasgormafia.com, Jakarta - Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong harus menunggu lebih dari satu tahun untuk mencatatkan debut di kompetisi resmi FIFA bersama Skuad Garuda. Stadion Al Maktoum di Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis pukul 23.45 WIB akan menjadi saksi momen bersejarah tersebut. Timnas Indonesia akan menghadapi Thailand dalam lanjutan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.
Shin Tae-yong tentu tidak ingin debutnya dinodai catatan kekalahan. Apalagi, dia memang tipe juru taktik yang sulit menerima hasil negatif. Pelatih asal Korea Selatan itu pun ingin para pemainnya memiliki mentalitas serupa. "Pemain tidak boleh terbiasa dengan kekalahan," ujar Shin Tae-yong.
Demi mewujudkan harapan, Shin Tae-yong menempa para pemainnya dengan latihan keras. Tidak ada yang boleh bermalas-malasan. Tak ada tempat bagi pelanggar aturan. Bek Nurhidayat Haji Haris menjadi bukti baru ketegasan Shin. Pemain berusia 22 tahun dipulangkan dari Dubai karena indisipliner. Shin tak memandang ketenaran. Bagi dia, semua pemain akan diperlakukan sama.
Fisik dan mental pemain timnas Indonesia ditempa secara bersamaan oleh Shin. Belakangan intensitas latihan ditingkatkan karena para personel timnas mayoritas baru menjalankan ibadah puasa. Kebugaran tubuh mereka yang kurang asupan gizi sempat dikeluhkan Shin. Tantangan semakin besar sebenarnya terjadi karena keterbatasan kompetisi sepak bola dalam negeri akibat pandemi.
Shin Tae-yong menyadari bahwa hasil laga kontra Thailand tidak akan berpengaruh untuk Indonesia yang dipastikan tidak lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022. Namun, pertandingan tetaplah pertandingan. Jika mental dan fisik lemah, para pemainnya tetap saja akan tergilas. Shin Tae-yong tentu sangat menyadari hal itu.
Sejarah Korea Selatan tak bisa dilepaskan dari perang dan perang. Negara itu pernah diinvasi Jepang. Mulai 1950, Korea terlibat perang saudara di utara yang tensinya belum menurun sampai saat ini. Kedisiplinan dan semangat pantang menyerah dari penduduk Korea Selatan membuat negeri itu kini sangat maju, keluar dari kemiskinan dan kehancuran.
Shin Tae-yong tidak mau hal serupa terjadi kepada timnas Indonesia. Garuda sudah terluka di Kualifikasi Piala Dunia 2022, selalu kalah pada lima pertandingan sebelumnya di Grup G. Belum lagi catatan melawan Thailand tak selalu berjalan mulus. Dalam 10 tahun terakhir, Indonesia hanya satu kali menundukkan Thailand yaitu pada leg pertama final Piala AFF 2016 dengan skor 2-1.
Shin Tae-yong sadar rekor timnas Indonesia yang buruk pada 2019 ke belakang dapat berdampak jelek bagi psikologis pemain. Untuk membasuh luka, Shin memanggil banyak wajah-wajah baru ke timnas yang disiapkan untuk menghadapi tiga laga terakhir Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia di Dubai. Sekitar 90 persen pemain yang ada di skuad saat ini sebelumnya tidak pernah memperkuat timnas senior.
Tujuan pelatih timnas Korsel di Piala Dunia 2018 itu jelas. Selain mau menyiapkan pemain muda ke turnamen selanjutnya seperti SEA Games 2021, dia juga berhasrat untuk membentuk generasi timnas baru. Sekarang, Skuad Garuda sudah bermaterikan pemain berumur dengan rata-rata 21,8 tahun.
Berikutnya timnas sudah harus mengubur bermain di Piala Dunia 2022...