nasgormafia.com, Jakarta - Kongres Luar Biasa Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (KLB PSSI) sudah di depan mata. Tapi, banyak cerita miring terus bergulir jelang kongres yang siap digelag pada Sabtu (2/11) itu.
Cerita soal dugaan yang mengarahkan untuk pemenangan satu diantara calon ketua umum hingga cerita soal salah satu Calon Ketua Umum PSSI, Vijaya Fitriyasa yang mengaku bersedia memberikan dukungannya kepada Mochamad Iriawan atau Iwan Bule jika mantan kapolda Metro Jaya itu bersedia mendepak orang-orang lama di organisasi olahraga terpopuler itu.
Pengamat sepak bola Tommy Welly pada Jumat (1/11) menyatakan, apa pun pengakuan Vijaya, ia adalah sosok baru di PSSI.
"Sebagus apa pun Vijaya, dengan ekosistem sepak bola yang seperti sekarang akan sangat sulit bagi siapa pun yang kategori wajah baru di pentas PSSI saat memasuki arena pertarungan KLB PSSI itu sendiri," kata Tommy Welly yang akrab disapa Towel ini.
Menurut Tommy, tentu saja bukan soal ide atau gagasan perubahan yang bakal diusung, tapi bagaimana sosok Vijaya bisa diterima dulu di kalangan voters, tentu ini yang sama sekali tak mudah.
"Mayoritas karakter voters yang masih berpikir dengan pola pikir lama, misalnya wani piro dan lain sebagainya," kata Tommy yang lantas menyatakan kalau sosok Vijaya yang masih muda dan baru ini tentu akan berada di posisi yang serba tanggung antara membuat perubahan atau ikut terseret arus.
Tommy juga mengkritisi anggapan sebagian orang yang banyak memuji Vijaya telah melakukan sesuatu bagi sepak bola Indonesia setelah membeli Persis Solo.
Menurutnya, tentu saja Vijaya membeli Persis Solo dengan tujuan agar bisa menjadi stakeholder sepak bola Indonesia.
"Tapi harap diingat ya, aksi Vijaya membeli Persis Solo itu masih menyisakan masalah perihal keabsahan pembelian dan bukan berarti dengan menjadi owner persis solo otomatis Vijaya bisa jadi Ketum PSSI. Hal itu justru melemahkan upaya kampanyenya yang mengusung perubahan di tubuh PSSI sebab akuisisi persis menjadi catatan buruk baginya. Ingat ya, catatan besar mengenai kongres besok ini adalah pertarungan tentang perubahan versus status quo. Aspirasi publik bola tentu ingin perubahan di tubuh PSSI," kata Tommy mengingatkan.
Soal Iwan Bule, menurut Tommy, ia adalah sosok baru di sepak bola, tapi tidak langsung bisa diklaim bakal reformis.
Kabar santer tentang pencalonan Ibul ini didukung oleh kubu exco lama yg dipimpin Iwan Budianto.
Indikasi bergabungnya kubu exco lama Iwan budianto cs ke gerbong Iwan Bule membuat publik tidak merespon positif sosok Iwan Bule.
"Bahkan meski santer beredar kabar bahwa Istana juga mendukung Iwan Bule sebagai PSSI 1, ini pun makin membuat tanda tanya besar. Benarkah harapan perubahan sepakbola itu bisa ditaruh pada Iwan Bule, yang bakal mengakomodir Iwan Budianto cs yang jelas-jelas bermasalah dalam aspek integritas dan banyak catatan merah dalam kaitannya dengan match fixing?" ujar Tommy.