nasgormafia.com, Jakarta - Mantan pebulu tangkis nasional, Liliyana Natsir yang akrab dipanggil Butet, mempunyai pesan khusus kepada peserta Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 - Solo Raya di GOR RM Said Karanganyar, Jawa Tengah, Senin, 28 Oktober 2019.
"Menang atau kalah itu biasa, yang penting kita jangan putus asa. Kalau gagal, berarti latihan kurang keras, kurang disiplin, atau kondisi kurang bisa dijaga," kata Butet saat memotivasi peserta audisi.
Mantan pasangan Tontowi Ahmad di nomor ganda campuran itu menceritakan bagaimana perjuangan Kevin Sanjaya yang saat ini bersama dengan Marcus Fernaldi Gideon menjadi ganda putra peringkat satu dunia. Kevin juga jebolan audisi.
"Kevin Sanjaya ikut audisi, gagal! Terus ikut audisi kedua baru diterima. Semua teman-teman atlet itu pernah merasakan gagal. Jika belum lolos, kecewa boleh tapi jangan berlarut-larut. Harus dan wajib latihan lagi," kata Butet.
Ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo (kanan) dan Marcus Fernaldi Gideon mengembalikan kok pada babak kedua Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, Rabu, 21 Agustus 2019. Ganda Putra unggulan Indonesia ini kalah dari ganda putra Korea Selatan Choi Solgyu dan Seo Seung Jae ANTARA/Hafidz Mubarak
Salah satu tim pencari bakat PB Djarum ini mengharapkan audisi Solo Raya mendapat pemain potensial yang selanjutnya bersaing pada audisi final di Kudus, pertengahan November dan bahkan sukses meraih beasiswa bulu tangkis dari PB Djarum.
Dalam tatap muka dengan peserta dan orang tua peserta audisi, Butet juga berbagi pengalaman saat dia berlatih sebelum menjadi pemain kelas dunia. Pemain yang sudah empat kali menjadi juara dunia meski dengan tandem yang berbeda itu bercerita tahapan yang dilakukan.
"Pengalaman saya waktu dulu umur 9 tahun, (jenis latihan) enggak terlalu spesifik. Cuma diajarkan memegang raket yang bener. Fisik juga tidak diforsir seperti atlet dewasa. Kalau anak-anak sekarang, orang tua atau pelatih harus menerapkan sistem semacam tarik ulur, yang penting si anak senang dulu. Kalau kita "siksa" dulu, nanti malah enggak mau anaknya," kata dia.
"Nanti, kalau sudah sekitar umur 10-11 tahun, itu baru mulai siap serius. Karena usia 11 saja ada yang sudah di asrama PB Djarum," kata pebulu tangkis yang pensiun usai Asian Games 2018 itu.
Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 - Solo Raya diikuti 863 atlet dan seleksi dilaksanakan tiga hari. Ada 12 super tiket yang siapkan untuk menjalani audisi final di Kudus guna menentukan peraih beasiswa PB Djarum.
ANTARA