nasgormafia.com, Jakarta - Benny Erwin adalah salah satu calon Ketua Umum PSSI, Wakil Ketua Umum, dan executive committee (exco) PSSI. Selama 30 tahun lebih berkiprah di persepakbolaan nasional dengan berbagai jabatan (terutama di Persija Jakarta), ia telah menunjukkan kualitas dan integritasnya. BE, panggilan akrabnya, adalah sosok yang dianggap bersih dan berprestasi.
Hanya saja, secara materi ia kalah dengan kandidat-kandidat lainnya. Padahal, sepak bola identik dengan politik, dan politik identik dengan uang. Siapa banyak uang, dia akan menang dalam pertarungan.
"Saya hanya punya niat tulus untuk membersihkan PSSI dan memajukan prestasi sepak bola Indonesia. Menang atau kalah, itu soal biasa. Begitu pun apakah terpilih sebagai ketum, waketum, atau exco, bagi saya tak terlalu prinsip. Yang penting saya ingin berbuat sesuatu untuk kemajuan PSSI dan sepak bola Indonesia. Saya akan memperbaiki PSSI dari dalam, bukan menjadi penonton saja," ujar Benny di Jakarta, Senin 28 Oktober.
Sebab itu, Benny juga membuka tangan ketika Calon Ketua Umum PSSI lainnya, Farry Djemy Francis mengandengnya untuk berjuang bersama-sama di KLB. Apalagi, kata Benny, Farry juga mengusung slogan PSSI maju dan bersih, serta bertekad untuk tidak menggunakan politik uang dalam memperebutkan 86 suara voters PSSI dalam KLB 2 November nanti.
"Kalau saya amati, majunya BE menantang calon-calon lain yang banyak materi, ibarat David melawan Goliath. Pada akhirnya, David yang kecil akan mengalahkan Goliath yang raksasa. Sebab, David mewakili kebenaran, Goliath mewakili kebatilan. Kebenaran pasti akan menang," kata Ignatius Indro, Ketua Paguyuban Suporter Timnas Indonesia mengibaratkan pencalonan Benny sebagai Ketua Umum PSSI.