nasgormafia.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi secara resmi mengumumkan dan melantik para menteri yang duduk di Kabinet Indonesia Maju yang akan membantunya lima tahun ke depan di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019. Pelantikan ini dilakukan setelah sebelumnya Jokowi memanggil para calon menteri itu dalam dua gelombang untuk melakukan wawancara.
Dari 34 menteri dan empat pejabat setingkat menteri yang dilantik, ada yang baru, ada petahana dan ada pula yang pindah posisi. Yang cukup menarik disoroti adalah menteri dari sektor ekonomi yang ternyata lebih dekat dengan olahraga dibanding Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Untuk posisi Menpora, Presiden Jokowi menunjuk politikus dari Partai Golkar Zainudin Amali. Adapun pada kabinet kerja lalu, posisi Menpora dijabat politikus PKB, Imam Nahrawi, yang saat ini tersangkut kasus dugaan korupsi dana hibah KONI.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainuddin Amali berkunjung ke Kantor Kemenpora usai pelantikan oleh Presiden Jokowi, Jalan Gerbang Pemuda, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019. TEMPO/Irsyan
Zainudin Amali adalah seorang politikus tulen. Pria kelahiran Gorontalo, 16 Maret 1962, menjabat sebagai anggota DPR RI dalam tiga periode (2004-2009, 2009-2014, 2014-2019). Selain itu, ia juga memegang beberapa jabatan strategis di partai dengan logo Pohon Beringin itu. Hal itu memperpanjang catatan menteri sebelumnya, yaitu Imam Nahrawi, Roy Suryo, yang berasal dari kalangan politikus.
Sementara itu, menteri sektor ekonomi mempunyai kedekatan dengan olahraga, di antaranya adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato. Politisi Partai Golkar ini merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI). Peran sertanya dalam menggembangkan olahraga bela diri asal Cina itu sudah banyak terlihat.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto. Politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merupakan Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Ikatan anggar seluruh Indonesia (IKASI) masa jabatan 2018-2022. Saat ini Agus bersama pengurus lain giat menyiapkan atlet untuk SEA Games 2019 Filipina.
Berikutnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Meski bukan seorang ketua induk organisasi cabang olahraga, mantan Menteri Sosial ini merupakan founder atau pendiri Asiana Soccer School.
Selain itu, yang cukup menyita perhatian, yaitu Menteri BUMN Erick Thohir. Siapa tidak kenal dengan mantan presiden klub Inter Milan itu. Sejumlah posisi di lingkungan olahraga baik level nasional maupun internasional pernah dipegang.
Sebelum menjadi Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick juga pernah menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PB Perbasi) periode 2006-2010 bahkan juga menjadi Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) periode 2006 – sekarang.
Erick Thohir tiba di Istan Kepresidenan, Jakarta, Senin 21 Oktober 2019. TEMPO/Subekti.
Erick juga dipercaya menjadi Komandan Kontingen Indonesia untuk Olimpiade di London. Ia menjadi orang Asia pertama yang pernah memiliki tim bola basket NBA ketika ia membeli saham Philadelphia 76ers. Pada 2012, Erick dan Levien menjadi pemilik saham mayoritas sebuah klub Major League Soccer, D.C. United.
Pada pesta olahraga terbesar di Asia, Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, Erick mendapatkan kepercayaan menjadi Ketua Panitia Penyelenggara (INASGOC) kejuaraan empat tahunan itu. Kesuksesan diraih oleh pria berusia 49 tahun itu membawanya menjadi anggota Federasi Olahraga Dunia (IOC) serta menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin.
Selain ekonomi, ada beberapa menteri lain yang cukup dekat dengan olahraga. Sebut saja Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) dan Presiden Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat).
Begitu juga Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang merupakan Ketua Harian Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (PB IPSI).
Satu lagi adalah Menteri Sosial Juliari Batubara. Pria kelahiran 22 Juli 1972 sebelumnya pernah menjadi Ketua Biro Promosi & Pemasaran KONI Pusat dan Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI) periode 2003 hingga 2011.
ANTARA