nasgormafia.com, JAKARTA - Franco Morbidelli digadang-gadang akan menjadi sensasi baru di ajang MotoGP tahun depan. Anak didikan Velentino Rossi ini baru saja menjadi juara Moto2 dan musim depan akan terjun di MotoGP.
Perjalan kariernya untuk menuju MotoGP tidaklah mudah. Pembalap Italia berusia 22 tahun tersebut akrab dengan tragedi dan kegagalan.
Morbidelli merupakan anak dari wanita asal Brasil, Cristina, yang menggilai sepak bola. Sedangkan bakat membalapnya menurun dari ayahnya, Livio, pria asal Italia yang pernah menjadi pembalap.
Pembalap Marc VDS ini juga merupakan salah satu murid pertama yang direkrut oleh VR46 Academy. Di akademi balap milik Rossi kemampuannya dalam menunggangi motor semakin berkembang.
Livio sejak awal sadar betul dengan bakat anaknya. Namun ia tidak memiliki sumber daya untuk mendukung karier anaknya dan menjadi pembalap profesional.
Sampai suatu saat Livio bertemu dengan seorang teman lama, yaitu Graziano Rossi, yang merupakan ayah dari Valentino Rossi. Graziano lalu menceritakan tentang “La Cava”(sebutan untuk Tavuilla), tempat dimana Valentino Rossi, Andrea Dovizioso, dan Marco Simoncelli berlomba. Tempat tersebut pun menjadi cikal bakal dari VR46 Academy.
Livio pun menjual rumahnya di Roma, lalu pindah ke Tavuilla. Di sana Franco mulai mengikuti banyak kompetisi dan menunjukkan bakatnya. Pada 2006 saat berusia 11 tahun, penampilannya pun begitu impresif, sehingga ia menandatangani kontrak bersama Pramac D’Antin.
Meski terhalang berbagai hambatan, akhirnya Franco bergabung dengan seri CEV 125cc yang berbasis di Spanyol. Ini menjadi batu loncatan menuju kejuaraan dunia. Akan tetapi hal ini membutuhkan dana yang sangat banyak.
Ketika kariernya mulai menapak, peristiwa tragis menjadi pukulan keras bagi dirinya. pada 2013, ayahnya memutuskan mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Di tengah tragedi itu, kesempatan datang untuknya. Ia bisa ia mengikuti kejuaraan Superstock 600 yang didanai oleh Federasi Motor Italia. Pada musim ketiga kompetisi tersebut, Franco memenangkan kejuaraan tersebut.
Pada musim itu juga, Fausto Gresini memberinya kesempatan tampil sebagai pembalap pengganti Moto2 di Misano. Tetapi hal tersebut terus berlanjut ke Motegi dan Valencia. Hingga akhirnya ia bergabung dengan tim Italtrans pada tahun 2014.
Sempat empat kali gagal bersaing, ia akhirnya mampu menjadi jaura pada Moto2 musim ini. Dan tahun depan, ia akan menjejaki karer baru dengan tampil di MotoGP. Ia antara lain akan bersaing dengan idola sekaligus mentornya, Valentino Rossi.
Menengok kembali lintasan kariernya hingga ke level tertinggi, Morbidelli berucap. "Saya tidak memulai dari jalan yang biasa. Saya berasal dari dunia yang berbeda, dan awalnya sangat sulit.”
Ia juga tentunya tak ingin menjalani kariernya di MotoGP dengan tidak biasa. Dan Morbidelli dinilai punya modal untuk itu. "Franco akan menjadi masalah besar bagi semua pembalap MotoGP, saat dia turun tahun depan," kata Rossi sekali waktu.
MOTORSPORT | NAWIR ARSYAD AKBAR