nasgormafia.com, Jakarta - Juara tinju dunia kelas berat versi WBC asal AS, Deontay Wilder, mengaku frustrasi melihat fakta peredaran doping di kalangan atlet yang tidak berkurang.
Wilder yang akan menjalani laga untuk mempertahankan gelar pada Sabtu 4 November mendatang menghadapi Bermane Stiverne, adalah salah satu korban dari penyalahgunaan doping itu.
Baca: Tinju Dunia: Begini Peta Pemegang Juara Kelas Berat Dunia
Stiverne adalah lawan pengganti, yang muncul kurang dari sebulan sebelum laga nanti digelar. Wilder seharusnya menghadapi Luis Ortiz, namun rencana tersebut batal karena calon lawannya itu tersangkut kasus doping.
“Saat ini saya tengah bingung dan marah menghadapi persoalan karier saya yang selalu terganjal masalah doping. Apa salah saya sehingga rencana pertandingan selalu terganjal persoalan seperti ini? Mungkin saya memang terlalu berbahaya untuk lawan-lawan, sehingga mereka sampai harus melakukan doping sebelum menghadapi saya,” ujar Wilder.
Baca: Tinju Dunia: Tiga Nama Ini Bakal Lawan Anthony Joshua Tahun ...
Penundaan laga melawan Ortiz karena kasus doping, bukanlah yang pertama untuk Wilder. Pada May 2016 rencana pertarungannya melawan Alexander Povetkin juga gagal setelah petinju Rusia itu kena doping. Pada Februari 2017 Wilder juga mengalami pembatalan pertarungan gara-gara lawan tidak lolos doping, yaitu Andrzej Wawrzyk.
Laga tinju dunia antara Wilder kontra Stiverne adalah yang kedua. Sebelumnya Wilder sudah menang angka 12 ronde saat mereka bertarung pada 17 Januari 2015. Dalam laga itu, Wilder merebut gelar WBC yang sebelumnya disandang Stiverne yang berasal dari Haiti.
FIGHTNEWS